105Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 46-48
Bayangkan jika kita harus berjalan di tempat yang terpencil pada malam hari dan tanpa penerangan. Kita tidak bisa melihat apa yang ada di depan, sehingga setiap langkah terasa berbahaya dan menakutkan. Gambaran ini menunjukkan seperti apa dunia yang kita tinggali. Penuh dengan ketidakpastian, kejahatan, kekacauan, dll. Sehingga membuat kita seringkali merasa seperti berjalan dalam kegelapan. Keputusan yang kita ambil, jalan yang kita tempuh, dan arah hidup kita bisa saja dipenuhi oleh keraguan dan ketakutan. Tapi Mazmur 119:105 memberikan jawaban yang penuh kelegaan.
Pemazmur berkata bahwa firman Tuhan itu seperti pelita yang memberikan terang baginya. Bagi pemazmur pelita adalah kebutuhan mutlak. Ia menggunakannya untuk berjalan di luar rumah agar tidak terperosok atau tergelincir. Namun, ia juga memerlukan pelita di dalam rumah untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan nyaman. Maka ketika ia menggunakan analogi pelita untuk menggambarkan firman Tuhan, ia bukan hanya sekadar ingin menyamakan fungsinya melainkan juga ingin menunjukkan kebergantungannya kepada pelita tersebut. Baginya firman Allah adalah pelita. Ia membutuhkan firman Tuhan seperti ia membutuhkan cahaya pelita untuk menerangi seluruh hidupnya.
Demikian pula, firman Tuhan adalah cahaya yang menerangi hidup kita. Ketika kita merenungkan dan hidup dalam firman-Nya, kita diberikan panduan yang jelas untuk menghadapi setiap situasi dalam hidup. Bukan hanya memberikan arahan, tetapi firman Tuhan juga menyingkapkan kebenaran di tengah kebohongan dunia ini. Hidup di dunia yang gelap tanpa panduan adalah hal yang berbahaya. Tetapi Tuhan tidak meninggalkan kita. Dia telah memberikan kita firman-Nya sebagai pelita dan penuntun, yang memimpin kita ke jalan yang benar, menjauhkan kita dari bahaya, dan mendekatkan kita kepada-Nya. (ayt)