8Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Yosua 1:8)
Bacaan Alkitab
Daniel 1-3
Ayat ini berbicara tentang perintah Tuhan kepada Yosua untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Ini bukan sekadar perintah untuk membaca firman secara rutin, tapi juga membiarkan firman itu berakar kuat dalam diri kita. Hal ini terkandung dalam kata “renungkanlah” yang berasal dari kata Ibrani yaitu hagah. Kata ini sering diterjemahkan sebagai “merenungkan,” tetapi dalam konteks bahasa Ibrani, kata ini mencakup berbagai aspek yang lebih luas. Beberapa makna dari kata hagah:
- Menggumamkan atau Memperkatakan secara berulang-ulang, seperti tradisi orang Yahudi pada masa itu. Tujuannya adalah agar firman tersebut senantiasa ada di dalam pikiran dan hati mereka.
- Memikirkan dengan Mendalam. Ini berarti tidak hanya membaca firman Tuhan secara sepintas, tetapi merenungkan setiap kata dan mencari pengertian yang lebih dalam dari apa yang dibaca.
- Menggali dan Memahami. Ini berarti berupaya sungguh-sungguh untuk mengetahui makna yang sebenarnya, konteksnya, dan penerapannya dalam kehidupan kita.
- Mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, di mana melibatkan ketaatan pada firman Tuhan dalam tindakan dan keputusan kita.
Maka perintah Tuhan untuk “merenungkan” firman siang dan malam berarti untuk terus-menerus memperkatakan, memikirkan, menggali dan menerapkan firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan dan di tengah berbagai situasi yang kita alami.
Seringkali kesibukan dan tekanan hidup menggoda kita untuk mengabaikan waktu merenungkan firman Tuhan. Padahal sesungguhnya di saat-saat seperti itulah kita sangat membutuhkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan pengharapan kita. Karena itu, mari terus berjuang untuk “merenungkan” firman Tuhan dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak-Nya. (ayt)