22Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. 23Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. 24Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 25Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (Yakobus 1:22-25)
Bacaan Alkitab
Daniel 4-6
Mari merenungkan ayat ini melalui pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
baik secara pribadi ataupun di dalam kelompok.
- Apa yang dimaksud Yakobus dengan menjadi “pelaku firman” dan
bukan hanya pendengar? - Bagaimana analogi cermin dalam Yakobus 1:23-24 membantu kita
memahami perbedaan antara mendengar Firman Tuhan dan
melakukannya? - Apa yang dimaksud Yakobus dengan “hukum yang sempurna, yaitu
hukum yang memerdekakan”? Mengapa pelaksanaan Firman Tuhan
dikatakan memerdekakan? - Apa tantangan yang sering kita hadapi dalam menjadi pelaku Firman,
dan bagaimana kita bisa mengatasinya? - Bisakah Anda berbagi pengalaman pribadi ketika Anda merasa
diberkati karena menjadi pelaku Firman?
Refleksi:
- Pikirkan tentang area dalam hidup anda di mana anda mungkin menjadi pendengar firman tetapi belum sepenuhnya menjadi pelaku. (Misalnya: dalam hal mengampuni, melayani, mengabarkan Injil, harta dll)
- Renungkan satu ayat dari Alkitab yang sedang anda perjuangkan untuk diterapkan dalam hidup Anda. Bagaimana Anda bisa mulai menerapkannya dengan lebih baik?
- Buatlah komitmen untuk menindaklanjuti ayat tersebut (poin 2) dan berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan untuk melakukannya.
Kiranya Roh Kudus menolong kita untuk memahami firman-Nya melalui pertanyaan-pertanyaan di atas. (ayt)