94Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu. 95Orang- orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu. 96Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali.
(Mazmur 119:94-96)
Bacaan Alkitab
Daniel 7-9
Pergumulan hidup yang kita alami seringkali membuat kita merasa putus asa atau bahkan meragukan kasih Tuhan. Namun, justru di tengah pergumulan tersebut kita dapat mengalami pertumbuhan rohani secara signifikan. Ini dapat kita lihat dalam kehidupan pemazmur di dalam firman Tuhan hari ini. Jika kita memperhatikan ayat-ayat tersebut, pemazmur mengungkapkan bahwa ia merindukan keselamatan dari Tuhan karena keadaan yang mengancam hidupnya. Namun, pemazmur tidak hanya berteriak meminta tolong kepada Tuhan. Ia berkata bahwa di dalam situasi yang bahaya tersebut ia hendak memperhatikan peringatan- peringatan Tuhan dan pada ayat sebelumnya, ia berkata bahwa ia mencari titah Tuhan. Di tengah-tengah situasi bahaya yang mengancam hidupnya, sang pemazmur tetap bertekun memperhatikan firman Tuhan. Apakah Tuhan menyelamatkannya? Alkitab tidak menuliskan hal ini. Namun, Alkitab mencatat bahwa pemazmur menemukan betapa dalamnya hikmat Tuhan di dalam firman-Nya yang tak terbatas. Melalui pergumulannya di dalam firman, pemazmur menjadi semakin mengenal, dekat dan bergantung pada Tuhan. Bukan hanya kelegaan yang didapatnya tetapi juga kerohaniannya semakin bertumbuh.
Pergumulan hidup memang menakutkan. Tetapi ini bisa menjadi kesempatan untuk bertumbuh secara rohani. Melalui pergumulan, kita belajar untuk lebih bergantung kepada Tuhan, memperdalam pemahaman kita tentang firman-Nya, dan menemukan kekuatan serta pengharapan yang hanya bisa datang dari hubungan yang erat denganNya. Selain itu, pertumbuhan rohani di tengah pergumulan adalah proses yang mengubah kita untuk menjadi seperti Kristus. Sama seperti Kristus yang selalu bergantung kepada Bapa, mari kita juga mau bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan firman-Nya. (ayt)