1Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukan kepadamu. 2Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. 4Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya dan Lot pun ikut Bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, Ketika ia berangkat dari Haran. (Kejadian 12:1-4)
Bacaan Alkitab
Daniel 10-12
Ketika Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan negerinya, dari sanak saudaranya, Tuhan tidak hanya meminta perubahan tempat tetapi juga perubahan seluruh hidupnya. Ini adalah panggilan untuk melepaskan apa yang sudah dikenal dan nyaman untuk mengikuti rencana Tuhan yang belum sepenuhnya ia ketahui. Abraham dihadapkan pada tantangan besar: yang Dimana ia harus meninggalkan zona nyaman, merelakan semua yang ia kenal, dan melangkah menuju sesuatu yang tidak diketahuinya. Di dalam kehidupan kita, Tuhan sering kali memanggil kita untuk meninggalkan kebiasaan atau situasi yang membuat kita nyaman dan mengejar rencana- Nya yang lebih besar, meskipun kita tidak selalu melihat secara keseluruhan. Namun, seperti Abraham, kita dipanggil untuk menanggapi dengan iman— percaya bahwa Tuhan yang memanggil kita juga akan memandu kita melalui setiap pergumulan dan memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan yang ada.
Abraham tidak hanya mendengar panggilan Tuhan, tetapi ia juga menanggapi dengan iman. Keberanian Abraham untuk meninggalkan Haran dan mengikuti Tuhan menunjukkan iman yang mendalam. Ia percaya pada panggilan Tuhan, meskipun ia tidak tahu ke mana ia akan pergi. Iman bukan hanya tentang percaya pada Tuhan ketika segala sesuatunya baik-baik saja, tetapi juga tentang mempercayai-Nya ketika kita tidak memiliki semua jawaban. Ketika Tuhan memanggil kita, iman kita diuji dalam tindakan dan keputusan kita, apakah kita bersedia untuk percaya dan melangkah meskipun jalan di depan tampak tidak pasti. Kisah Abraham mengajarkan kita bahwa mengikuti panggilan Tuhan memerlukan iman yang teguh dan keberanian untuk melangkah ke arah yang tidak kita ketahui. Ketika kita merespons panggilan Tuhan dengan iman, kita tidak hanya mengikuti rencana-Nya tetapi juga menjadi bagian dari rencana besar-Nya untuk memberkati banyak orang.
Doa: Bapa yang baik kami berdoa agar melalui iman dan panggilan yang Tuhan berikan, hidup kami boleh menjadi sebuah kesaksian bagi kasih dan kuasa-Mu di dunia ini. Amin. (ir)