1Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukan kepadamu. 2.Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3.Aku akan memberkati orang- orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. 4.Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya dan Lot pun ikut Bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, Ketika ia berangkat dari Haran. (Kejadian 12:1-4)
Bacaan Alkitab
Zakharia 10-14
Pada awal kehidupan Abraham, kita melihat panggilan Allah yang khusus dalam Kejadian 12:1-4. Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, dan rumahnya menuju tanah yang belum diketahui. Abraham dengan taat mematuhi panggilan Allah, meskipun itu berarti meninggalkan segala yang dikenalnya. Panggilan Allah adalah sesuatu yang sering kita alami dalam hidup kita. Allah dapat memanggil kita untuk melayani-Nya, mengubah arah hidup kita, atau menghadapi ujian iman. Bagaimana kita merespons panggilan Allah ini sangat penting. Abraham adalah contoh teladan bagaimana kita harus bersedia untuk taat dan mengikuti panggilan-Nya, meskipun itu tidak selalu mudah.
Kehidupan Abraham juga mencakup sejumlah ujian dan tantangan yang dia hadapi dengan ketaatan yang luar biasa. Salah satu ujian terbesar adalah ketika Allah meminta dia untuk mengorbankan anak tunggalnya, yaitu Ishak. Meskipun ujian ini sangat-amat berat, tetapi Abraham tetap setia dan bersedia untuk melaksanakan perintah Allah. Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam perjalanan kehidupan kita sebagai orang percaya, kita mungkin akan menghadapi ujian dan cobaan. Akan tetapi Bagaimana kita merespons ujian tersebut yang menentukan karakter kita dan iman kita kepada Allah.
Abraham adalah contoh yang luar biasa tentang ketaatan dalam menghadapi
ujian yang sulit.
Kehidupan Abraham juga mencakup sejumlah ujian dan tantangan yang dia
hadapi dengan ketaatan yang luar biasa. Salah satu ujian terbesar adalah
ketika Allah meminta dia untuk mengorbankan anak tunggalnya, Ishak.
Meskipun ujian ini sangat berat, Abraham tetap setia dan bersedia untuk
melaksanakan perintah Allah. Ini mengajarkan kita bahwa dalam perjalanan
kita sebagai orang percaya, kita mungkin akan menghadapi ujian dan
cobaan. Bagaimana kita merespons ujian tersebut menentukan karakter kita
dan iman kita kepada Allah. Abraham adalah contoh yang luar biasa tentang
ketaatan dalam menghadapi ujian yang sulit.
Doa: Tuhan yang baik kami bersyukur pagi ini kami boleh belajar tentang
iman dan ketaatan, ajar kami untuk selalu taat dalam panggilan kami dan
mmeiliki iman yang kuat di dalam Yesus Kristus. Amin. (ir)
Tuhan Yesus Memberkati