7Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? 8Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
(Ibrani 12:7-8)
Bacaan Alkitab
Lukas 1,
Yohanes 1
Bill Gates merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh di industri teknologi. Pendiri Microsoft menjadi salah satu orang terkaya di dunia karena sukses mengubah perusahaan rintisan kecil menjadi raksasa teknologi global. Dalam keadaannya demikian ada sisi lain dari kehidupannya cukup menarik yaitu dalam wawancara dengan Mirror, maestro teknologi itu mengatakan anak-anaknya tidak diizinkan memiliki ponsel sendiri hingga berusia 14 tahun. “Kami sering menetapkan waktu setelah itu tidak ada waktu untuk bermain handphone, dan dalam kasus mereka, itu membantu mereka tidur pada jam yang wajar,” katanya. Bill Gates menambahkan bahwa anak-anak tidak diizinkan memiliki ponsel di meja, tetapi diizinkan menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar. Meskipun pilihan mengasuh anak mungkin tampak keras bagi beberapa orang tua, tapi Bill Gates mungkin punya alasan untuk menunda kepemilikan ponsel pintar di masa kecil untuk anak-anaknya. Saya rasa bukan karena dia tidak mampu membelikannya tetapi dia sedang mendidik anaknya. Ditengah pergumulan yang berat kita alami saat ini mungkin kita merasa bahwa Tuhan menutup telinga akan setiap seruan doa kita, atau Tuhan sedang berlipat tangan sehingga enggan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita. Kita kemudian merasa sendiri dan meragukan kehadiran Allah bersama kita. Analogi anak dan bapa yang diangkat disini saya rasa cukup menjawab, diayat ini ditegaskan kembali bahwa Tuhan hanya mendisiplinkan orang-orang yang dikasihi-Nya (Ibrani 12:5-6), justru kalau kita tidak melewati hal tersebut, dalam terjemahan BIMK “Kita adalah anak yang tidak sah”. Oleh karena itu, sekalipun mungkin berat tapi jangan pernah takut akan tangan Tuhan yang mengganjar, karena ganjaran itu dikendalikan oleh hati yang penuh kasih. Percayalah bahwa Dia sedang melatih kita, membentuk kita menjadikan kita bejana yang indah dan berguna. Jadi mulai sekarang jangan lagi dengan mudahnya zuudzon sama Tuhan ya.
Doa: Tuhan kami bersyukur karena kami mendapati diri kami semua adalah anak-anak-Mu, ajarlah kami melihat setiap pembentukan-Mu untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (gn)