Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada- Nya.”
Lukas 2: 13-14
Bacaan Alkitab
2 korintus 1-4
Dalam katekismus Heidelberg, dituliskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan. Memuliakan Allah berarti memberikan penghormatan tertinggi kepada-Nya, mengakui keagungan, kuasa, dan kasih-Nya, serta menjadikan Dia pusat dari segala aspek kehidupan kita. Memuliakan Allah harus dilakukan di dalam seluruh aspek kehidupan manusia, seperti: dalam pujian dan penyembahan, dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan dan pelayanan, dalam tubuh dan kehidupan, dalam ketaatan dan kasih kepada Allah, dalam pengakuan dan kesaksian. Ini berarti setiap aspek kehidupan kita seharusnya mencerminkan kasih dan kemuliaan Tuhan kepada dunia.
Pujian para malaikat mengingatkan kembali tentang eksistensi Allah di dalam alam semesta ini. Melalui pujian para malaikat ini, manusia yang telah kehilangan fokus penyembahan diajak kembali untuk
- Menyatakan keagungan Allah.
- Mengakui karya keselamatan-Nya.
- Memenuhi undangan untuk ikut memuliakan Allah.
- Meresponi rencana agung-Nya.
Dosa mengakibatkan manusia kehilangan pengenalan akan Allah dan fokus penyembahan yang benar. Roma 1: 21 mengatakan, “Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.” Roma 1:23 mengatakan, “Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang- binatang yang menjalar.”
Moment Natal menjadi moment di mana setiap kita diajak kembali untuk memuliakan Dia dan menjadikan-Nya sebagai pusat dari kehidupan kita. Malaikat-malaikat dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan setiap kita sebagai maha karya Tuhanpun kembali dipanggil untuk menyatakan kemuliaan-Nya bagi dunia. Pertanyaannya adalah siapkah dan maukah kita dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya? Kiranya Tuhan menolong dan memampukan setiap kita untuk melakukannya. Amin. -Jho