PENGHALANG BERKAT : KESALEHAN YANG PALSU

TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11 “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” 12 Tetapi Ahas menjawab: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.” Yesaya 7:10

Bacaan Alkitab

Roma 4-7

Setiap orang tentu ingin dipandang sebagai orang yang saleh di tengah-tengah masyarakat, dan tentu itu tidak salah. Masalahnya kesalehan itu dapat dipalsukan hanya demi dipandang sebagai orang yang baik.

Ketika Tuhan menawarkan tanda untuk membuktikan penyertaan-Nya kepada Ahas yang sedang mengalami ketakutan, Ahas menolaknya dengan alasan tidak mau mencobai Tuhan. Alasan ini terdengar saleh, tetapi sesungguhnya di balik alasan ini terdapat Ahas yang tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan (2 Taw. 28:2; 2 Raj. 16:2). Sejak semula Tuhan sudah tahu bahwa Ahas telah meninggalkan-Nya dan lebih memilih untuk bersandar kepada bangsa Asyur untuk mengalahkan bangsa Aram dan Israel. Sehingga ketika dikatakan “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu,” sesungguhnya itu mau menyadarkan Ahas akan Siapa yang seharusnya dia andalkan sebagaimana yang diyakini oleh nenek moyangnya. Ahas menolak kemurahan Tuhan karena ia tidak mau berhutang kepada Allah YAHWEH yang akan menolongnya, yang kelak akan menuntut kesetiaan Ahas kepada-Nya. Tentu saja apa yang Ahas lakukan adalah hal yang jahat di mata Tuhan karena itu merupakan tindakan yang menolak kebaikan Allah, tidak menganggap Allah berkuasa. Itu sebabnya Nabi Yesaya menegurnya dengan keras, “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?” (ay. 12). Kejahatan Ahas membuat bangsa Israel menjadi lelah karena mereka menjadi kehilangan pengharapan dalam Tuhan. Mereka juga menjadi ikut meninggalkan Tuhan dan akhirnya mengalami murka Tuhan (bukan berkat kebaikan Tuhan) melalui kekalahan yang kemudian mereka alami.

Jangan sampai hal serupa terjadi dalam hidup kita. Jika kita melakukan apa yang Ahas lakukan, sesungguhnya kita sedang menghambat berkat Tuhan untuk disampaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Di Minggu Adven kedua ini, mari kita introspeksi hidup kita di hadapan Tuhan. Apakah selama ini kita sudah menjadi orang yang hidup saleh dengan penuh ketulusan di hadapan Tuhan atau semua kesalehan kita hanya menjadi topeng ketidaksetiaan kita kepada Tuhan? Mari minta Tuhan mengampuni kita. –VA

Ya Tuhan, ampunilah kami kalau engkau mendapati kami sebagai orang yang munafik, karena kami sedang menyembunyikan ketidaksetiaan kami kepada-Mu melalui kesalehan hidup kami yang palsu. Amin.

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories