1 Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya, 2 tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung tuangan untuk para Baal. 2 Tawarikh 28
Bacaan Alkitab
Roma 8-10
Dalam pernikahan sepasang suami istri, di dalamnya diikat dengan sebuah janji nikah, janji untuk setia kepada pasangannya sampai maut memisahkan.
Demikian halnya dengan relasi Tuhan dengan umat-Nya. Ada perjanjian kesetiaan yang Tuhan ikat dengan umat-Nya, “Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu” (Kej. 17:7), “Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu,” (Kel. 6:6). Itu sebabnya beribadah kepada ilah lain merupakan perzinahan terhadap Allah. ‘Baal’ yang disembah bangsa-bangsa Timur Tengah Kuno bermakna tuan, pemilik, atau suami. Dengan Ahas beribadah kepada “paraBaal,” maka ia menolak Allah YAHEWEH sebagai Tuhan dan Pemiliknya dan membaktikan dirinya kepada para Baal. Ia juga mempraktikkan cara-cara ibadah yang kejam dengan mempersembahkan anak-anaknya sebagai kurban bakaran dalam api. Dengan cara ini Ahas membawa bangsa Yehuda meninggalkan Tuhan dan berzinah secara spiritual kepada para Baal.
Bagaimana dengan kita? Mungkin kita tidak melakukan praktik-praktik ibadah seperti Ahas sebagai wujud ketidaksetiaannya kepada Tuhan Allahnya. Tetapi dalam hidup kita ketika kita mencondongkan hati dan seluruh hidup kita kepada apa pun di luar Tuhan, kita sudah berlaku tidak setia kepada Tuhan. Bisa jadi tanpa sadar kita menjalani hidup hanya untuk mengejar kekayaan materi, mengejar kekuasaan, mengejar kesenangan duniawi karena dengan semuanya itu kita pikir akan memberikan rasa aman bagi diri kita, lalu mengabaikan Tuhan dalam hidup kita. Bahkan bisa jadi pelayanan atau ibadah menjadi berhala kita karena semuanya ditujukan bukan untuk menyenangkan Tuhan, tetapi sekadar untuk kepuasan diri dan reputasi diri. Mari kembali kepada Tuhan, Sang Pencipta dan Penebus hidup kita. –VA
Ya Tuhan, ampunilah kami yang sering kali tanpa sadar menggeser posisi-Mu sebagai Pemilik, Tuan atas hidup kami dengan berhala-berhala dalam diri kami.