Renungan
Cukupkah anak Tuhan bermodalkan firman Tuhan untuk mengarungi kehidupan yang keras ini dengan berkemenangan? Sebagai pedoman, tentu lebih dari cukup. Firman Tuhan adalah petunjuk dari Allah sendiri untuk kehidupan yang berkemenangan di dunia milik Allah sendiri. Akan tetapi, kekuatan untuk menjalani hidup yang berkemenangan tentu bergantung kepada Tuhan sendiri. Di sinilah pemazmur memohon Tuhan untuk menggembalakan dirinya supaya tidak tersesat di jalan kehidupan (176).
Kunci hidup berkemenangan bukan sekadar memiliki dan membaca buku petunjuk (=manual) kehidupan, melainkan memperoleh kuasa untuk melakukannya. Kuasa itu ada pada Tuhan sendiri (166, 173, 174). Itulah kuasa Roh Kudus yang menyertai dan memberikan kuasa kepada setiap anak Tuhan. Firman Tuhan bukan hanya petunjuk, tetapi juga janji penyertaan Tuhan (170) dan kuasa untuk setiap orang yang membacanya. Itu sebabnya, walaupun penindasan terus berlangsung sepanjang hidup pemazmur (161), ia tetap secara konsisten dan disiplin memelihara relasi intimnya dengan Tuhan (164).
Mari menutup tahun 2022 ini dengan mengandalkan firman Tuhan dan Roh Kudus-Nya. Mungkin tahun ini kita sering mengabaikan firman-Nya, dan tidak bersandar pada kuasa-Nya. Tidak heran hidup kita lebih banyak kalahnya daripada menang menghadapi cobaan dan tantangan dari dunia ini. Namun, Tuhan sudah menyatakan kasih setia-Nya. Dia-lah yang menuntun kita sampai di penghujung 2022 ini, melewati pandemi, melewati ketakutan, kebingungan. Oleh karena itu mari, kita kembali berkomitment sama halnya pemazmur yang meminta Tuhan menggembalakan kita memasuki 2023. Kita percaya, Dia setia akan dan senantiasa memimpin langkah kita, dengan pedoman firman-Nya dan dengan pimpinan Roh Kudus-Nya dalam hidup kita.