Haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan orang asing, anak yatim dan janda, yang di tengah-tengahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana. Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di Mesir, dan haruslah engkau melakukan ketetapan ini dengan setia. Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu. ?Haruslah engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki- laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu. (Ulangan 16)
Di Indonesia tidak sedikit didapati daerah yang memelihara tradisi perayaan yang pada hakekatnya merupakan ekspresi dari syukur mereka kepada TUHAN. Ada hari Raya Karo di Tenggara, ada hari Raya Syukur di Minahasa, dan masih banyak lainnya lagi. Salah satu yang menarik, ucapan syukur ini tidak mereka nikmati sendiri, melainkan selalu melibatkan orang lain di sekitar mereka. Mungkin memang sepantasnya seperti itu.
Allah-pun memerintahkan demikian kepada orang Yahudi tatkala mereka memperingati hari Raya Tujuh Minggu dan Pondok Daun. Bukan saja bagi keluarganya tetapi juga sebuah sukacita yang melibatkan orang yang bekerja bagi mereka – bahkan orang asing, para janda & anak yatim-pun dilibatkan dalam syukur & sukacita mereka. Hal seperti ini bila dilihat dari kacamata Iman, akan menjadi kesaksian karena mereka diajak untuk melihat bagaimana Allah yang memelihara itu memberkati hidup. Pastinya, sekaligus menjadi berkat tersendiri bagi mereka yang dilibatkan. Ucapan syukur bukanlah perayaan yang egois, tetapi sebuah perayaan yang memberkati dengan cara berbagi.
Bahkan untuk perayaan Paskah-pun juga demikian – menjadi berkat bagi orang lain. Walaupun tidak ada penjelasan seperti hal-nya hari Raya Tujuh Minggu & Pondok Daun, namun setidaknya ada kurun waktu tertentu yang membuat para hamba/ pekerja untuk menikmati “cuti bersama.” ?Enam hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi dan pada hari yang ketujuh harus ada perkumpulan raya bagi TUHAN, Allahmu; maka janganlah engkau melakukan pekerjaan. -JP
Bacaan Alkitab
Kejadian 50
Matius 26
Mazmur 23
Amsal 5:1-6