MEMAKNAI KEMBALI SEBUAH PERAYAAN

“Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam ?Tujuh minggu harus kauhitung: pada waktu orang mulai menyabit gandum yang belum dituai, haruslah engkau mulai menghitung tujuh minggu itu. ?Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. . . . . Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu ?Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. (Ulangan 16)

Saya mencoba untuk copy paste sebuah informasi terkait dengan sebuah perayaan di Minahasa, sebagai berikut:
Sementara dari masyarakat Toubantik mengenal sistem Poposaden yang berarti gotong- royong. Biasanya keluarga atau kerabat dekat akan pergi bersama-sama memanen hasil kebun tersebut, kemudian hasilnya akan dibagi-bagi kepada keluarga maupun kerabat dekat sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas berkat yang melimpah.
Setelah masuknya pengaruh agama Kristen pada masyarakat Minahasa, maka ritual-ritual sudah tidak lagi dilakukan kebanyakan orang. Namun nilai-nilai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hari panen masih melekat sehingga warga desa akan membawa makanan atau hasil pertanian mereka ke geraja, lalu masyarakat akan duduk dan makan bersama.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa 3 (tiga) Perayaan Utama bangsa Yahudi-pun mengalami proses pemaknaan kembali seperti kisah di Minahasa itu. Benarkah demikian? Ketiga Perayaan Utama ini dicatat di dalam Ulangan 16:1-17:

  1. Hari Raya Roti Tidak Beragi hag ha masoth (ay. 1-8), yang dikenal sebagai Hari Raya Paskah (pesakh-passover, karena bangsa Yahudi diluputkan dari maut berdasarkan pengorbanan (darah) korban Paskah. Perayaan ini mendapatkan penggenapannya saat Yesus, Anak Domba Allah memberikan darah (nyawa) Nya sebagai ganti nyawa kita agar kita yang percaya bisa diluputkan dari murka Allah (maut).
  2. Hari Raya 7 Minggu hag sa vouth (ay. 9-12), yang kita kenal sebagai Hari Raya Pentakosta (karena perayaan ini dirayakan satu hari setelah 7 minggu selesai, yaitu hari ke 50. Pentakosta (Yun) berarti hari ke 50) yang merayakan diterimanya ke 10 Hukum Taurat Allah di Sinai sebagai tanda bangsa Israel berdiri. Simbolisme ini digenapi saat Pentakosta Kristen yang pertama. Saat itu Roh Kudus dicurahkan ke atas orang percaya pertama. Ke 10 Hukum Taurat digantikan oleh Hukum Roh Kudus yang merubah hati orang percaya. Saat itu juga Israel rohani, yaitu Gereja TUHAN berdiri di bumi, yang ditandai oleh panen pertama yaitu bertobatnya 3000 orang dari berbagai bangsa yang dalam perayaan Yahudi digambarkan oleh ber-macam hasil panen.
  3. Hari Raya Pondok Daun Hag ha sukkoth (ay. 13-17), yang dikenal sebagai the Festival of Ingathering (Hari Raya Panen Akhir). Hari raya ini adalah hari raya terakhir sebelum Tahun Baru Yahudi (Rosh hashanah). Simbolisme ini belum digenapi saat ini, tetapi gambarannya jelas. Ini adalah saat panen terakhir orang percaya sebelum datangnya penghakiman.
    Bila melihat pada penjelasan di atas maka seharusnya kita mengartikan sebagai pemaknaan kembali 3 perayaan Yahudi tersebut. Tahukah kita bahwa seluruh kehidupan Kristus saat di dunia ini adalah penggenapan dari nubuatan tentang Mesias yang digambarkan dalam seluruh peribadatan agama Yahudi? Sebagai orang percaya kita mengakui bahwa hal di atas merupakan bagian dari sejarah keselamatan, maka seharusnya kita setuju dengan pendapat di atas bahwa itu merupakan gambaran yang diberikan kepada orang Israel terkait penggenapannya di dalam Yesus Kristus. -JP

Bacaan Alkitab
Keluaran 4-5
Matius 27:27-66
Mazmur 25
Amsal 5:15-21

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories