²Maka engkau harus menyembelih kambing domba dan lembu sapi sebagai korban Paskah bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN untuk membuat nama- Nya diam di sana. ³Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir. ?Janganlah terdapat padamu ragi di seluruh daerahmu, tujuh hari lamanya; dan dari daging hewan yang kau sembelih pada waktu petang pada hari pertama, janganlah ada yang bermalam sampai pagi. (Ulangan 16)
Boleh dikata bagian di atas menjadi bagian² yang TUHAN berikan sebagai aturan/ regulasi untuk melaksanakan perayaan² itu. Kata jangan dan kata harus menjadi penting dan perlu diperhatikan. Tatkala kata ragi dimunculkan, maka hal ini bisa dimaknai secara historis dan teologis. Tidak jarang kata ragi menjadi sebuah simbolisme terhadap dosa, pemberontakan dan berbagai dampaknya.
Mungkinkah sebuah perayaan yang seharusnya dihaturkan di hadapan TUHAN menjadi sebuah perayaan yang tidak memperkenalkan hati- Nya? Jawabannya, MUNGKIN SAJA, karena kita tenggelam dalam sukacita bahkan beralih pada euforia perayaan itu tanpa mempedulikan apa yang seharusnya bisa memperkenankan-Nya. Itulah sebabnya Allah memberikan “regulasi²” tersebut agar umat-Nya dapat melakukan sesuai dengan tujuan dan kehendak-Nya.
Hati kita akan terasa miris tatkala mendengar sebuah berita terjadinya keributan dan perkelahian yang menimpa dan dilakukan oleh mereka yang sebelumnya merayakan Natal (atau perayaan² lainnya). Tidak jarang perayaan² dilanjutkan dengan acara semacam “after party” yang seharusnya masih terkait dengan perayaan itu sendiri, dan justru di sanalah kita membiarkan “ragi” dan “daging yang sudah menginap” itu mempengaruhi sukacita sebuah perayaan yang seharusnya untuk meninggikan nama-Nya, dan kita mengakhiri dengan sad & bad ending. Mari kita perhatikan hal² seperti ini dalam setiap kali kita merayakan sebuah perayaan. TUHAN memberkati kita sekalian. -JP
Bacaan Alkitab
Keluaran 6–7
Matius 28:1-15
Mazmur 26
Amsal 5:22-23