35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 37 Maka kata- Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Matius 9:35-38
Kata terlantar dalam nats di atas memiliki arti: tidak ada tempat persinggahan dengan pengertian tidak ada tempat untuk mengadu dan tidak ada yg bertanggung jawab atas keselamatannya, atas masa depannya dan atas hidupnya. Fakta tentang orang-orang yang dijumpai Yesus dan digambarkan sebagai orang yang bahkan dirinya tidak tahu apakah bisa hidup atau binasa itu berbanding terbalik dengan apa yang diceritakan dalam Yesaya 46:3-4 tentang orang-orang yang digambarkan sebagai orang yang memiliki gembala, dikatakan demikian: Dengarkanlah Aku hai kaum keturunan Yakub, hai semua yang masih tinggal dari keturunan israel, hai orang orang yang kudukung sejak dari kandungan hai orang orang yang kujunjung sejak dari rahim. sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. Mari kita fokuskan pada kata mau menanggung kamu terus dapat diartikan bahwa Tuhan mau bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan kita sehingga tidak mengalami keadaan yang seperti terlantar dan tidak punya harapan. Gambaran umat Allah yang memiliki gembala Agung itu pula yang melalui kedatangan Yesus nyata penyertaan dan pertanggungjawaban Allah atas umat-Nya dengan menjadi Juru selamat bagi umat-Nya. Dan setelah sang gembala Agung itu naik ke sorga maka Dia tidak membiarkan umat-Nya menjadi yatim piatu tetapi sebaliknya menyediakan penolong melalui Roh Kudus yang senantiasa menyertai dan melalui murid-muridNya yang terkasih untuk menjadi gembala bagi kawanan-Nya. Setelah Yesus mendengar pengakuan Petrus mengenai kasihnya kepada Yesus dan bagaimana respons Petrus terhadap pertanyaan yang diberikan oleh Yesus, maka Dia memberikan perintah kepadanya. Yesus memerintahkan Petrus untuk memelihara domba-domba-Nya. Perintah itu diberikan langsung oleh Yesus tentang orang- orang yang akan menerima dan percaya kepada Yesus baik yang telah percaya saat Yesus berada di dunia maupun setelah Yesus terangkat ke Surga. Dan Petrus diperintahkan: gembalakanlah domba-domba-Ku (Yoh. 21:15). Pada ayat ini Yesus menggunakan kata ????? (arnia dari kata arnos artinya anak domba) untuk menunjuk kepada domba yang akan digembalakan oleh Petrus. Dia dipercayakan untuk menjadi pemimpin atas anak-anak domba yang akan diterima oleh Yesus nantinya. Dan kriteria yang dinginkan oleh Yesus jika ingin menjadi gembala atas anak-anak domba-Nya tidak dilihat dari hidupnya yang dulu melainkan kerendahan hati yang dimilikinya. Sungguh beruntungnya kita memiliki gembala Agung yakni Yesus dan gembala yang telah dipanggil dan ditunjuk oleh Tuhan yakni para hamba Tuhan untuk memelihara kita yang adalah anak-anak domba. Apakah di gereja tidak dapat terjadi seperti dunia diluar yang tak bergembala? Bisa saja, untuk itu mari kenali dan bersama kita dipanggil saling menggembalakan. -Ant
Bacaan Alkitab
Keluaran 28
Markus 10
Mazmur 37
Amsal 8:12-13