?Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan- Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. ?Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ?ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. ?Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? ??Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25)
Kita mungkin pernah mengalami betapa ribetnya tatkala hendak berjumpa atau menyambut seseorang yang berada di strata sosial jauh di atas kita. Mulai dari urusan penampilan yang meliputi pakaian dengan berbagai asesoris-nya yang dianggap pas & layak; merias muka & menata rambut sampai dengan mandi dengan air 7 kembang agar aroma tubuh harum terdiam. Semuanya seolah menjadi identik dan cocok untuk strata tertentu. Berbeda sekali dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Kerajaan yang akan diterimakan. Hal ini tidak terkait dengan segala kemewahan, justru berangkat dari sikap terhadap kaum yang dianggap hina. Juga tidak berangkat dari kehebatan ritualitas keagamaan yang mesti dibarengi dengan berbagai dogmatika tinggi yang sulit untuk membumi, melainkan oleh sebuah sikap & perilaku sederhana (walau tidak mudah) kepada sesama yang disertai kesungguhan & ketulusan. Bukan pula berangkat dari formalitas kehidupan yang penuh aturan, melainkan oleh kebersahajaan hidup dalam urusan makan, minum, pakaian & tumpangan yang tidak saja menyentuh raga tetapi menyegarkan jiwa juga. Namun dalam hal sederhana inilah kita acapkali lalai, karena kita terlalu tinggi memikirkan hal Kerajaan Surga. Justru dalam hal keseharian inilah kita luput karena kita terlalu muluk & melangit membuat sebuah rumusan tentang Kerajaan Surga. Mari kita lihat sesi terakhir dari perikop ini, khususnya tentang kegagalan tersebut:
??Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? ??Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
DOA: Buatlah mata kami melihat sekitar kami untuk menemukan Kerajaan-Mu dan menghadirkannya bagi mereka. Amin. -JP
Bacaan Alkitab
Keluaran 39-40
Lukas 1
Mazmur 44
Amsal 9:11-12