?Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? ?Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? ?Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? ??Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25)
Kurang lebih di pertengahan tahun lalu dinaikkan sebuah berita yang menjadi vital, terkait dengan sebuah badan atau lembaga bentukan yang menamakan diri Aksi Cepat Tanggap yang mencoba merespon segala kondisi dan situasi, mulai dari bencana alam, dampak peperangan sampai kepada kehidupan kelompok marginal yang seakan tidak tersentuh dengan peradaban manusia. Apa yang dilakukan mereka segera menyentuh hati dan rasa kemanusiaan sekian banyak orang yang kemudian turut berbagian untuk meringankan beban sesama. Berita tentang ACT menjadi mencuat bukan karena dampak konstruktif bagi mereka yang mengalami prasarana kehidupan tersebut, melainkan karena tersingkapnya agenda penipuan di balik upaya kemanusiaan itu; dan bila dihitung secara angka maka akan ditemukan jumlah yang sangat menakjubkan – bahkan ada komentar yang menyebutkan bahwa gaji presiden RI tidak sanggup menyamai gaji dari pimpinan badan ini.
Setidaknya kita menemukan ada sesuatu yang jahat di balik karya kemanusiaan yang mereka angkat, yakni mengeksplotasi kondisi & situasi ke hadapan publik demi mengeruk keuntungan bagi diri sendiri (ataupun kelompok), apalagi eksploitasi tersebut di-bumbu-i dengan simbol dan jargon sebuah kepercayaan agar menarik simpati dari masyarakat, khususnya di kalangan tertentu.
Setiap kita pasti meyakini apa yang Yesus ajarkan tentang mengasihi sesama (dalam konteks bacaan: apapun yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina) bermuatan dan memiliki nilai kesungguhan & ketulusan, karena disitulah letak dari hakekat kasih dalam perbuatan. Tantangan-nya, apakah kita sanggup mengasihi dengan ketulusan yang tinggi, semata untuk menolong dan menjadi berkat bagi sesama, seraya meninggikan dan memuliakan nama-Nya.
DOA: Tolonglah kami ya TUHAN untuk melihat dan menolong sesama kami dengan ketulusan hati, bukan untuk keuntungan nama di mata manusia, melainkan untuk menyatakan kasih-Mu & memuliakan nama- Mu. Dalam Kristus kami memohon. -JP
Bacaan Alkitab
Imamat 4-5
Lukas 3
Mazmur 46
Amsal 10:1-2