Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” ?Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. ?Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. ?Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (Yohanes 3)
Bacaan Alkitab
Bilangan 16
Yohanes 1
Mazmur 65
Amsal 11:5-6
Tidak jarang mampir dalam benak kita bahwa orang Farisi, Ahli Taurat dan para imam menjadi pihak oposan bagi Yesus – dan mungkin pemikiran seperti itu wajar kalau tertanam dalam pikiran kita, karena seringkali kita membaca apa saja yang dilakukan oleh Yesus seakan pasti dikonter oleh mereka. Apalagi kalau kita membaca bagian pertanyaan yang dicatat belakangi untuk menyiasati dan menjebak Yesus. Pada satu sisi kita perlu belajar dan melihat apa yang dilakukan oleh mereka adalah wajar dalam rangka menjaga dan menegakkan syariah keagamaan.
Perenungan kita di minggu ini akan kita tutup dengan Yesus yang bergaul dengan para petinggi agama. Yesus yang membuka “pintu” dan menyediakan waktu untuk berdialog dengan Nikodemus yang mungkin penuh dengan kekuatiran kedatangannya diketahui oleh rekan sejawatnya. Yesus memberikan tanggapan terhadap komentar Nikodemus, dan Yesus juga memberi jawaban atas pertanyaan Nikodemus. Dan apa yang menjadi tanggapan & jawaban Yesus selalu konsisten, agar mereka mendapatkan anugerah kebenaran dan untuk itu Yesus mengatakan bahwa Nikodemus perlu untuk dilahirkan kembali.
Salah satu komentar yang cukup menarik dikatakan oleh seorang hamba TUHAN bahwa Yesus sangat mengasihi para pemimpin agama ini. IA tidak pernah memusuhinya sekalipun mereka dengan gigih menzolimi-Nya. Kalaupun Yesus harus berkata keras kepada mereka itu justru dalam mengekspresikan kasih-Nya, agar mereka menjadi para pemimpin agama yang berintegritas, yang luar dan dalam-nya itu sama, tidak seperti kuburan yang putih di luarnya tetapi bangkai busuk di dalamnya.
DOA: Kami berdoa bagi hamba-Mu yang Engkau tempatkan sebagai pemimpin umat-Mu, kiranya belas kasihan-Mu melimpah atas mereka, dan senantiasa peka untuk mengetahui apa yang menjadi kehendak-Mu dalam melaksanakan Amanat-Mu. -JP