9 (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) (Yohanes 4:9 PBTB2) 6 Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota- kota orang Madai. 24 Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itu pun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya. 33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan. (2 Raja-raja 17:6, 24, 33) (baca dari ay. 1)
Bacaan Alkitab
Bilangan 19-20
Yohanes 3
Mazmur 67
Amsal 11:8
Perasaan superior (lebih tinggi, lebih baik dari pada yang lain) dapat terlihat ketika ada etnis-etnis yang sedang bermusuhan. Suku yang satu merasa lebih baik dalam hal-hal tertentu, atau bahkan dalam segala hal, sehingga mereka dapat merendahkan suku lawannya. Demikian halnya dengan orang Yudea dan orang Samaria.
Jika dilihat dari sejarahnya, orang-orang Samaria memang berasal dari luar bangsa Israel yang dibawa ke Samaria pada zaman pembuangan. Mereka tinggal bersama orang-orang Israel yang tidak ikut dibuang, lalu membangun sistem masyarakat yang baru, termasuk sistem agama yang baru. Mereka tetap berbakti kepada TUHAN (YAHWEH) tetapi juga melakukan penyembahan berhala yang Raja Yerobeam, yang kemudian bercampur dengan praktek penyembahan berhala orang-orang Babel, Kuta, Awa, Hamat dan Sefarwaim. Mereka hanya mengakui kelima Kitab Musa dalam PL. Inilah yang menjadi alasan bagi bangsa Yahudi untuk memandang bangsa Samaria sebagai bangsa yang lebih rendah dan memusuhi mereka.
Tidak demikian halnya dengan Tuhan Yesus. Ia tidak menjunjung tinggi superioritas suku-Nya (Yahudi). Sebaliknya, Ia menerobos permusuhan antar suku, melintasi wilayah Samaria untuk menyatakan kebenaran firman Tuhan dan menyatakan siapa diri-Nya.
Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk tidak memandang rendah suku mana pun karena semua suku bangsa membutuhkan berita Injil-Mu. -VA