11 Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku dengan terang-terangan menentangnya, sebab ia salah. 12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara seiman yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut terhadap saudara-saudara yang bersunat. Galatia 2:11-12 (baca sampai ay. 14) PBTB2
Bacaan Alkitab
Bilangan 24-25
Yohanes 6
Mazmur 70
Amsal 11:14
Kemarin kita telah merenungkan bagaimana Yesus melayani kaum marginal yang berasal dari bangsa lawan dan berada di daerah lawan. Tentunya para murid, termasuk Petrus (Kefas) juga menyaksikan peristiwa tersebut. Dalam nats di atas kita melihat kesalahan Petrus ketika ia melayani di Antiokhia. Pada waktu itu berita Injil sudah tersebar ke berbagai wilayah di luar Israel dan ke bangsa-bangsa non Yahudi yang sama sekali tidak mengenal budaya Yahudi, termasuk orang-orang di Antiokhia (jauh di utara Galilea). Sunat menjadi isu utama pada waktu itu. Ada pengajar-pengajar sesat yang berusaha mengajarkan bahwa jemaat non-Yahudi juga harus disunat. Petrus yang sedang makan bersama jemaat Antiokhia (non-Yahudi, tak bersunat) tiba-tiba menjauhi mereka ketika orang dari kalangan Yakobus (jemaat Yahudi) datang. Sikap ini seolah-olah menunjukkan bahwa Petrus tidak mau dianggap sama dengan orang-orang tak bersunat. Sikap munafik itu juga diikuti orang-orang Yahudi lainnya, termasuk Barnabas. Itulah yang menjadi kemarahan Paulus. Sikap Petrus dan orang-orang Yahudi itu menjadi batu sandungan bagi jemaat non-Yahudi di Antiokhia. Sikap tersebut juga akan mementahkan berita Injil dan membuka celah persetujuan terhadap pengajar-pengajar yang mau menambahkan ajaran-ajaran tradisi Yahudi ke dalam berita Injil.
Tanpa sadar kita pun bisa terpancing dengan sikap seperti itu. Mungkin kita akan merasa risih ketika ada seorang mantan napi dengan penampilan urakan atau siapa pun yang dianggap memiliki reputasi buruk datang beribadah ke gereja, lalu berusaha menjauhinya, bahkan mungkin berusaha mengusirnya dengan halus. Gereja tidak dipanggil untuk bersikap jaim (jaga image), seolah-olah paling kudus, lalu jadi munafik. Sebaliknya gereja adalah kumpulan orang-orang berdosa yang membutuhkan kasih karunia Kristus, maka wajarlah jika orang-orang seperti datang ke gereja dan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk melayaninya. Doa: Tuhan, ampunilah kami kalau kami bersikap munafik dalam melayani Tuhan. Ajar kami untuk memberitakan kasih-Mu dengan tulus. -VA