Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” (Yohanes 3: 1-4)
Bacaan Alkitab
Ulangan 7-8
Yohanes 17
Mazmur 81
Amsal 12:1
Pelayanan holistik lain yang Tuhan Yesus lakukan dalam memberitakan Injil adalah menjawab pertanyaan Nikodemus tentang dilahirkan kembali. Kesempatan menjawab pertanyaan Nikodemus dipergunakan Tuhan Yesus dengan sebaik- baiknya untuk mengajarkan tentang Injil Keselamatan atau dapat melihat Allah.
Mamang bagi orang-orang Yahudi, melakukan Turat Musa, aturan-aturan keagamaan, sudah cukup bagi mereka untuk masuk sorga atau karena mereka keturunan Abraham. Maka Tuhan Yesus meluruskan pemikiran yang dianut olah Nikodemus sebagai orang Yahudi bahkan sebagai anggota Sanhedrin, yaitu kelompok pemimpin agama Yahudi yang paling tinggi, yang berjumlah 72 orang itu.
Itulah sebabnya ia terheran-heran kerika Tuhan Yesus berkata bahwa ia harus dilahirkan kembali untuk dapat memasuki kerajaan Allah. Tetapi melalui jawaban Tuhan Yesus, walaupun pada waktu itu Nikodemus belum memahami sepenuhnya dan Nikodemus belum menyatakan menerima ajaran Yesus di Yohanes pasal 3 itu, pengajaran Dia sangat memberi pengaruh dalam kehidupan Nikodemus.
Di Yohanes pasal 7: 50-51, Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
“Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” terlihat bahwa ia mulai membela Yesus. Bahkan beberapa orang penafsir mengatakan, Nikodemus telah menjadi murid Yesus.
Dan di pasal 19: 39, Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Kalau di pasal 3, ia dengan sembunyi-sembunyi datang kepada Yesus, di pasal ini, ia dengan terang-terangan menyatakan kasihnya kepada Tuhan dengan merempah-rempahi mayat Tuhan. Bukan hanya mengorbankan materi, tapi berani mengambil resiko kalau ia dibunuh sebagai murid. -FD