MENGAJAR SEKALIGUS JADI MODEL

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:”Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22: 34-40)

Bacaan Alkitab
Ulangan 16-17
Yohanes 21
Mazmur 85
Amsal 12:8-9

Dalam pelayanan-Nya yang holistik, tidak jarang Tuhan Yesus menerima berbagai pertanyaan dari orang-orang yang datang mengikuti Dia. Dan kesempatan yang sangat baik ini dipergunakan oleh Tuhan untuk mengajarkan kebenaran kepada mereka. Dari perikop di atas, orang Farisi melontarkan pertanyaan tentang hukum yang terutama, dengan motivasi untuk mencobai Dia.
Walau motivasi mereka ingin mencobai Dia, tetapi tetap saja Ia memiliki keinginan mengajarkan mereka dengan suatu ajaran yang benar, yang sesuai dengan Firman Allah. Selain Tuhan Yesus mengetahui bahwa kehidupan para pemimpin agama ini (ajaran mereka masih salah), jiwa mereka yang kosong perlu juga diisi. Maka Ia pun menyampaikan hukum yang terutama itu.
Selain Tuhan Yesus sangat memperhatikan pengajaran-Nya, Ia juga menjadi model yang sangat sempurna dari apa yang Dia ajarkan, khususnya tentang Kasih. Bukan kah banyak pengajar, tokoh-tokoh agama yang menyampaikan ajarannya, tetapi tidak ada satu pun dari antara mereka yang mampu menjadi model yang sempurna dari ajarannya tersebut. Hanya satu, yaitu Tuhan Yesus.
Ketika berkata dan memerintahkan para murid-Nya untuk mengasihi, Ia terlebih dahulu telah menyatakan Kasih itu dengan real melalui kehidupan-Nya. Ia datang ke dalam dunia, menjadi manusia walau harus menderita. Ketika ada diantara orang banyak ada yang sakit, disembuhkannya mereka. Ketika mereka lapar, diberikannya mereka makan. Ketika mereka berduka, Ia menangis bersama mereka. Ketika Ia melihat mereka seperti domba yang tidk bergembala, maka Ia pun menuntun mereka ke jalan yang benar melalui khotbah atau pengajaran- Nya. Dan puncaknya adalah ketika Ia disalibkan, mati bagimanusia. Sangat layak dan Sah kalau Tuhan Yesus disebut sebagai Guru Agung. Bukan hanya karena kemampaun mengajar yang sangat mumpuni, tapi ajaran itu sungguh nyata dalam hidup-Nya. -FD

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories