Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. (Matius 4: 23-25)
Bacaan Alkitab
Ulangan 18-20
Kisah Para Rasul 1
Mazmur 86
Amsal 12:10
Pelayanan Tuhan Yesus merupakan model yang sangat sempurna bagi pelayanan para murid atau gereja. Pelayanan itu harus menyentuh berbagai aspek kehidupan. Selain ada keseimbangan dalam pertumbuhan seseorang, juga membangun iman seseorang lebih kuat karena semuanya mendapat sentuhan.
Hal itu jelas sekali dari bahan bacaan di atas. Di katakan Yesus berkeliling di seluruh Galilea. Ia tidak memilih-milih tempat yang mungkin disukai, tetapi semuanya dijelajahi. Selain Ia mengajar, tidak melupakan hal yang lainnya, pemberitaan Injil. Karena memang tujuan kedatangan-Nya di dalam dunia adalah menyelamatkan yang terhilang. Ada hamba Tuhan yang berambisi membangun gereja yang besar, tetapi melalaikan pemberitaan Injil, mencari petobat baru. Mereka berusaha mengumpulkan jemaat dari anggota gereja yang ada di sekitar mereka. Jadi, jemaat berpindah-pindah saja, dimana ada gereja baru yang ngetren, ya ke sana. Dimana ada pengkhotbah bagus, lucu, mereka menjadi pendengar di sana. Bagaimana gereja bertumbuh? Bagaiman gereja disebut Am?
Tetapi kalau kita simak dengan seksama hal yang banyak dan isi pelayanan Yesus, didominasi dengan pengajaran. Tuhan Yesus memberi perhatian khusus akan hal ini. Di ayat yang kita kutip di atas dikatakan Ia mengajar. Tuhan Yesus tahu bahwa iman timbul dari pendengaran, salah satunya melalui pengajaran. Agar mereka yang mengikuti Dia tahu, mengerti, pemahaman yang salah dibetulkan atau ada hal yang tidak tahu, maka Tuhan Yesus mengajarkannya. Termasuk menegur dosa dengan keras.
Ada gereja yang tidak memperhatikan model pelayanan ini. Yang ada dipikiran mereka adalah jemaat bertambah banyak, tidak peduli apakah mereka bertumbuh dalam firman dan meninggalkan dosa-dosa. Mereka tidak barani mengajarkan, apalagi menegur dosa, karena takut jemaatnya pergi, dan pasti persembahan berkurang. Tapi tanpa sadar, mereka melahirkan petobat atau orang Kristen yang merindirikan rumah imannya di atas pasir. Ketika penderitaan hidup melanda, mereka tidak bertahan. -FD