1Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. 2Prajurit- prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, 3dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar muka-Nya. (Yohanes 19:1-3)
Bacaan Alkitab
Ulangan 26-27
Kisah Para Rasul 4
Mazmur 89
Amsal 12:15-17
Yohanes menceritakan bahwa Yesus juga mengalami penderitaan lahir dan batin sewaktu diadili oleh Pilatus. Secara fisik, Yesus disesah menurut tradisi Romawi yang tidak memiliki batas hitungan pencambukan. Sang algojo akan memulai dan mengakhiri pencambukan sesuai perintah atasannya. Selain itu, alat cambuk yang digunakan adalah tali yang diujungnya terdapat tulang atau besi yang tajam untuk merobek kulit dan daging seluruh tubuh penjahat. Selain disesah, Yesus juga mengalami penderitaan mental. Dia dihina dan dicela oleh para tentara yang mempermainkan identitasNya sebagai Raja orang Yahudi. Bagian Injil lain juga mencatat penghinaan dan ejekan yang Yesus terima sepanjang proses penyaliban.
Sebagian kita mungkin tahan penderitaan fisik, tetapi sangat rapuh mendengar cibiran orang lain. Sebagian lain mungkin kuat menghadapi cemoohan orang, tetapi tidak sanggup menahan sakit pada tubuh ini. Kita memang bisa berusaha menjaga kesehatan fisik dan mental kita dengan sangat baik, namun bukan berarti kita kebal. Di dunia yang berdosa ini, kita masih mungkin dan akan terus mengalami sakit tubuh dan sakit hati. Ada kalanya kedua sakit itu datang bersamaan atau bergantian; ada kalanya karena kesalahan kita atau orang lain. Selama kita masih hidup di dunia yang berdosa ini, sakit tubuh dan hati masih mungkin terjadi atas diri kita. Lalu, bagaimana respons kita?
Yesus memberikan kita jawaban melalui penderitaanNya. Ia tahu apa artinya sakit tubuh ketika disiksa. Yesus juga tahu artinya sakit hati ketika dicela sewaktu tidak bersalah. Tetapi ia tidak berhenti menjalani hidup demi kemuliaan Allah Bapa dan kasihNya kepada manusia. Realita ini menjadi undangan buat setiap kita untuk menghadapi sakit tubuh dan hati bersama Yesus. Dia tidak menjanjikan kelepasan dan jalan keluar instan dari sakit. Tetapi, Yesus mau menolong kita tetap memuliakan Allah dan mengasihi sesama di tengah penderitaan. Maukah anda datang dan mohon hikmat dan kekuatan dari Yesus, untuk tetap memuliakan Allah dan mengasihi sesama di tengah sakit tubuh dan sakit hati anda? (WS)