71Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!” 72Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu. (Markus 14:71-72)
Bacaan Alkitab
Ulangan 29-30
Kisah Para Rasul 6
Mazmur 91
Amsal 12:19-20
Peristiwa penyangkalan Petrus terhadap Yesus adalah gambaran dari kelemahan Petrus sebagai seorang manusia. Di tengah rasa takutnya terhadap hukuman fisik yang mungkin ia terima bila mengaku sebagai murid Yesus, Petrus memutuskan untuk menyangkal Yesus. Namun ia tidak menyadari bahwa penyangkalan tersebut memang membebaskan dirinya dari penderitaan fisik, tetapi menjerumuskannya kepada penderitaan emosi. Dalam bahasa Yunani, klaio, kata yang Markus gunakan adalah sebuah ratapan kesedihan yang sangat kuat. Kata ini juga digunakan ketika para penatua di Efesus memeluk Paulus terakhir kali, sebelum ia berangkat ke Yerusalem (Kis. 20:37). Sehingga ini bukan sekedar menangis karena sedih, gagal, atau menyesal. Ini adalah tangisan ratapan karena kehilangan orang yang dikasihi. Sehingga, kemungkinan besar Petrus menangis karena ia kehilangan Yesus dan relasi yang Petrus miliki bersama Yesus.
Peristiwa ini menjadi pelajaran buat kita, yang sama lemahnya dengan Petrus. Tidak sedikit orang Kristen yang secara sadar atau tidak, berjuang habis-habisan demi mendapatkan kenikmatan tubuh, sementara membiarkan jiwanya menderita karena hidup jauh dari Tuhan. Tubuhnya bisa mendapatkan makanan enak, pakaian dan perhiasan yang bagus, menikmati pemandangan alam dan kamar hotel yang indah, alat teknologi dan kendaraan yang canggih. Tetapi, hatinya makin jauh dari Tuhan, sulit menikmati doa dan baca Alkitab, gelisah ketika ibadah di Gereja, terpaksa ketika melayani. Entah secara sadar atau tidak, kita memilih untuk menolak penderitaan tubuh dan memilih menderita secara batin.
Tetapi Tuhan tidak tinggal diam. Seperti Tuhan menegur Petrus melalui suara ayam, Tuhan juga terus memanggil kita yang saat ini sedang hidup jauh dari Tuhan. Mungkin renungan ini atau peristiwa lain adalah cara Tuhan memanggil saudara untuk kembali pada Tuhan. Maukah anda kembali membangun relasi dengan Tuhan? Besok kita akan masuk dalam ibadah Jumat Agung, mari sama-sama kita mempersiapkan hati kita.(WS)