Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu- serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. ?Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa- apa.” ?Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. (Matius 28)
Bacaan Alkitab
Yosua 5-7
Kisah Para Rasul 12
Mazmur 97
Amsal 13:1
Dalam Matius 28:11-15, setidaknya memberitahukan kita bahwa para imam kepala termasuk mereka yang menerima berita awal dari kebangkitan Kristus melakukan perundingan culas dengan para tua-tua dan memutuskan agar mereka menggunakan uang tutup mulut untuk para penjaga, sekaligus menebarkan berita dusta bahwa murid-murid Yesus mencuri tubuh (mayat) Yesus. Dusta terparah yang pernah ada dalam kehidupan manusia yang berdosa
yang disesatkan agar jauh dari berita & harapan keselamatan dalam kebangkitan-Nya. Berita dusta yang dipercayai oleh banyak orang sampai hari ini. Bukankah ini merupakan jawaban spekulatif mengapa kubur Yesus menjadi kosong? Yesus tidak pernah bangkit, melainkan para murid mencuri tubuh Yesus.
Jawaban spekulatif lainnya, mengapa Yesus hidup? Sesungguhnya Yesus tidak pernah mati & disalibkan. Orang lain-lah yang mati & disalibkan menggantikan Yesus. Yesus kemudian membangun rumah tangga dan beranak pinak di sebuah tempat. Dan masih banyak lagi jawaban spekulatif lainnya – yang intinya sama, yakni menyangkal kebangkitan Yesus Kristus.
KEBANGKITAN. Pertanyaan penting yang harus diajukan: “Sedemikian krusial- kah berita ini dalam kekristenan, termasuk bagi para imam kepala?” Sampai- sampai mereka harus menegakkan berita dusta dengan keberanian menanggung dosa itu bersama-sama. Kebangkitan Yesus, mungkin saja mereka anggap sebagai bukti kebenaran ucapan Yesus yang sempat diplintir menjadi sebuah hinaan kepada-Nya. Kebangkitan-Nya akan membuktikan bahwa mereka salah. Mungkin inilah yang membuat mereka merancang dusta masal ini.
Yang jelas, bagi Paulus (dan seharusnya bagi setiap orang percaya) kebangkitan Yesus sangatlah krusial, seolah menjadi tonggak atau pilar kebenaran kristiani – yang membuat iman percaya dan pelayanan kita menjadi tidak sia-sia. Kebangkitan Yesus menjadi yang sulung, dan setiap kita-pun akan dibangkitkan menerima pengharapan dalam DIA. Seharusnya kita menerima kebangkitan Yesus bukan sekedar menjadi alasan secara teologis agar apa yang kita percayai menjadi benar – melainkan, kebangkitan Yesus sendiri merupakan kebenaran yang tidak terbantahkan. Problemnya, apakah kita mempercayai-Nya (sebagaimana yang tertulis dalam Alkitab) atau kita mempercayai berita dusta yang telah & terus dikumandangkan sejak 2000 tahun yang lalu itu. (JP)