Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:30-31)
Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. (Lukas 24:44-47)
Bacaan Alkitab
Yosua 15
Kisah Para Rasul 17
Mazmur 102
Amsal 13:9-10
Mesias dalam arti umum, merupakan gelar yang diberikan kepada raja- raja Israel maupun para imam. Kata Mesias atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan Kristus berarti: yang diurapi oleh Tuhan. Menurut PL Mesias yang dijanjikan adalah orang yang dipilih Allah, untuk menyelamatkan umat Allah. Bagi orang Yahudi, Mesias itu harus memenuhi kriteria sebagai berikut: membebaskan bangsa Yahudi dari penjajahan (Romawi), mengumpulkan kembali bangsa Israel dari segala penjuru bumi, memimpin penyembahan pada Tuhan, membawa perdamaian, dan mendirikan kembali kerajaan Israel. Konsep Mesias seperti itulah yang melekat dalam pikiran orang Yahudi, termasuk pada zaman Yesus.
Charles R. Swindoll mengatakan bahwa, sebagian besar pengikut Kristus waktu itu hanya menginginkan raja yang memberikan keamanan secara politis dan kelimpahan fisik. Mereka menginginkan seorang Mesias yang dapat membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi. Lalu apa tujuan akhir kedatangan Mesias di dalam Alkitab? Supaya mereka percaya, bahwa Mesias datang untuk menderita, mati, dan bangkit pada hari yang ketiga demi orang-orang yang percaya kepada-Nya, untuk menyelamatkan mereka dari dosa mereka dan dari hukuman karena murka Allah. Mendengar Mesias yang akan menderita dan mati, maka sejak saat itu banyak orang yang meninggalkan Yesus. Sebab mereka merasa Ia bukan Mesias yang mereka cari.
Charles R Swindoll juga menjelaskan bahwa, dengan kedatangan Kristus, kerajaan Allah berhenti menjadi kerajaan yang didefinisikan secara geografi, tetapi menjadi kerajaan yang dibangun di dalam hati orang-orang percaya. Yesus yang tidak bersalah, tetapi rela mengambil alih tempat yang seharusnya saya dan anda pantas menerima hukuman maut karena dosa dan kesalahan kita.
Refleksi: ingatlah bahwa tempat saya dan Anda seharusnya di kayu salib yang Ia ambil alih. Mesias mati dan bangit bagi saya dan Anda. (SP)