EKSPRESI DALAM KELUARGA

Lukas 6:43-44
43 “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. 44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Bacaan Alkitab
1 Tawarikh 7-8
2 Tesalonika 2
Amsal 18:22

Renungan
Satu minggu kemarin kita sudah belajar tentang bagaimana membangun, menjaga dan memperbaiki relasi dalam keluarga. Satu minggu ini kita akan belajar tentang pentingnya ekspresi di dalam keluarga. Saya memahami bahwa Tuhan menciptakan kita berbeda- beda, dan berdampak pada cara kita menyatakan perasaan kita kepada orang lain. Sehingga, ekspresi yang dimaksudkan bukanlah tentang karakter kita yang introvert atau ekstrovert; bukan juga tentang kepribadian kita yang Sanguin, Plegmatik, atau yang lain. Tetapi, ekspresi yang saya maksudkan adalah bagimana kita dengan jujur dan tekun menunjukkan kasih dan kebenaran melalui berbagai hal di dalam keluarga kita.
Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka sudah seharusnya ekspresi yang kita nyatakan kepada keluarga kita adalah sebagai buah dari kehidupan yang percaya kepada Allah. Kita mengekspresikan kasih dan kebenaran di dalam keluarga bukan karena terpaksa, dibuat-buat, apalagi demi memanipulasi anggota keluarga lain demi ego pribadi kita. Kita menunjukan ekspresi kita semata-mata karena kita sedang belajar menghasilkan buah yang memuliakan Allah di dalam keluarga kita. Eskpresi yang kita tunjukkan adalah dampak dan bukti dari status kita sebagai orang Kristen, sekalipun sedang hidup bersama dengan
anggota keluarga yang bukan Kristen. Ekspresi setiap kita pasti berbeda, tetapi kita sama-sama mengerjakannya dari, oleh, dan bagi Allah yang sudah memperbaharui hidup kita dan berkuasa juga memulihkan keluarga kita.
Seminggu ini, mari kita belajar keluar dari zona nyaman kita. Mari belajar mengekspresikan kasih dan kebenaran di dalam keluarga kita dengan cara yang holistik. Mari berhenti menggunakan istilah kebiasaan dan tradisi sebagai alasan untuk membenarkan diri kita yang tidak mau berubah di hadapan Tuhan. Di dalam anugerah Tuhan, mari kita bertumbuh sebagai murid Kristus yang dengan tekun dan jujur mengekspresikan kasih dan kebenaran Allah di dalam keluarga kita. -ws

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories