LUKAS 5:1-6
1Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” 5Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” 6Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Renungan
Model komunikasi yang imajinatif dimaksudkan untuk mengimbangi berkembangnya paham minimalisme. Kata imajinatif berarti daya untuk membentuk gambaran atau konsep-konsep mental yang tidak secara langsung didapatkan dari sensasi (pengindraan). Peran imajinasi dalam kehidupan manusia sangat penting. Misalnya, bagi seorang seniman yang memiliki keahlian mematung, sebelum membuat patung, ia akan mengimajinasikan patung yang hendak dibuatnya. Imajinasi memiliki tiga fungsi dalam bahasa yaitu memberi gambaran tentang pengalaman yang tidak hanya sekedar dibahasakan, mencari kesamaan dalam banyak hal yang berbeda, dan mengisi bahasa agar bermakna dan hidup. Model komunikasi yang imajinatif dalam injil dapat kita jumpai dalam kisah Yesus yang memanggil murid-murid dalam Luk. 5:1-11. Pada saat itu, Yesus sedang mengajar para murid di atas perahu. Setelah selesai mengajar, Yesus mengajak Simon untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebar jala untuk menangkap ikan. Ajakan Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam diartikan sebagai suatu ajakan untuk melihat secara lebih jauh. Dengan melihat secara lebih jauh, Yesus mengajak para murid untuk melihat kesempatan dari sisi yang lain, meskipun kadang- kadang menemui tantangan. Dengan arti yang lain, Yesus mengajak para murid agar memandang permasalahan secara lebih mendalam, melampaui apa yang dilihat saat itu, dan tidak tenggelam pada masalah yang sedang dihadapi. Ajakan Yesus yang ditanggapi oleh Simon, Yakobus, dan Yohanes berbuah dengan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Sebagai nelayan Simon, Yakobus, dan Yohanes memiliki keahlian untuk menangkap ikan. Akan tetapi, mereka telah semalaman bekerja keras untuk menjala ikan namun tidak mendapat apa-apa. Yesus menantang mereka untuk mengambil risiko dengan bertolak ke tempat yang dalam. Para murid menerima ajakan Yesus, sehingga mereka bisa menangkap banyak ikan. Dengan demikian, Yesus menantang daya kreatif seseorang untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi dengan melihat sisi yang lain. Simon, Yakobus, dan Yohanes adalah penjala ikan. Istilah penjala juga digunakan oleh Yesus untuk memberi nama kepada mereka sebagai penjala manusia. Istilah penjala manusia diartikan sebagai orang yang akan mengumpulkan dan mempersatukan para pengikut Yesus. Oleh karenanya, model komunikasi yang imajinatif memiliki sifat yang menyatukan atau menghubungkan satu dengan yang lain. Saat ini, orang cenderung dipengaruhi untuk mempraktikkan gaya hidup minimalistis, yang hanya fokus pada diri sendiri, menemukan kebahagiaan, kepuasan, dan kebebasannya. Dengan demikian, mereka yang mempraktikkan gaya hidup minimalistis tampaknya tidak mau mengembangkan diri. Anda? -Ant
Bacaan Alkitab
2 Tawarik 1-3
2 Timotius 4
Amsal 19:20-21