EFESUS 4:25-29 25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. 26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. 28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Bacaan Alkitab
2 Tawarik 4-5
Titus 1
Amsal 19:22-23
Renungan
Menurut pakar ada paling tidak 3 metode dalam berkomunikasi, diantaranya:
- Komunikasi satu tahap: Komunikasi satu tahap (one step flow communication) adalah metode komunikasi ketika komunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan tanpa melalui perantara. Metode ini memungkinkan terjadinya proses komunikasi satu arah;
- Komunikasi dua tahap: Dalam komunikasi dua tahap (two step flow communication), komunikator menyampaikan pesan melalui orang lain. Orang itu lalu meneruskan pesannya kepada komunikan. Kita sering dengar istilah titip pesan.
- Komunikasi banyak tahap: Dalam komunikasi banya tahap (multi-step flow communication) komunikator menyampaikan pesan dengan banyak cara, tidak selalu mempergunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah, akan tetapi dengan cara lain, yakni dengan melalaui berbagai tahap. Namun meski pembagian di atas itu mengandung sisi positif maupun sisi negative, sehingga tidak bisa dijadikan ukuran absolut dalam menilai dan kegunaannya, mengingat konteks pengalaman berkomunkisasi itu bisa berbeda-beda. Kita semua pastinya memiliki pengalaman berkomunikasi yang berberda-beda. Dan dari pengalaman itu kita juga belajar bahwa kita akan berkomunikasi apabila:
- Kita mengetahui bahwa kita sungguh DIKASIHI atau setidaknya, dianggap penting.
- Kita mengetahui bahwa apa yang kita katakan akan didengarkan dan DITINDAKLANJUTI.
- Kita mengetahui bahwa kita akan BELAJAR sesuatu atau memeroleh sesuatu yang berguna untuk pertumbuhan diri kita
Sebaliknya kita akan enggan berkomunikasi karena: - Kita TIDAK merasa dikasihi atau dianggap penting.
- Kita TIDAK yakin bahwa apa yang disampaikan telah didengarkan atau
ditindaklanjuti. - Kita TIDAK belajar atau memeroleh sesuatu yang berguna untuk pertumbuhan
diri.
Dari setting pengalaman diatas, maka metode komunikasi apapun akan tidak menjadi efektif dan berdaya guna apabila kita tidak mau berkomunikasi. Paulus memberikan nasihat yang baik dalam Efesus 4:25-29, dikatakan mari kita mengatakan yang benar dan dengan benar serta penuh kasih. Sehingga ketiga metode akan benar kita pilih untuk hal yang benar dan penuh kasih. Akhirnya keharmonisan dalam keluarga tetap terjaga dalam anugerah kasih- Nya. Tidak ada amarah yang tidak bisa dihapuskan, karena ada pengampunan disana sebagai akibat dari keinginan untuk terus saling berkomunikasi dan memeliharanya meski dalam situasi yang berat sekalipun. Jangan pernah menyerah berkomunikasi baik maupun tidak baik situasinya. Kita bisa memilih komunikasi apapun untuk bertahan dalam situasi berat itu. Pertahankan mode on dan bukan mode silent bagi keluarga Anda. -Ant