DALAM LEMBAH KELAM, APA YANG BISA DIRAYAKAN?

Mazmur 13:5-6 Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku

Bacaan Alkitab
2 Tawarik 30-31
Ibrani 8
Amsal 20:13-15

Renungan
Setelah menyadari bahwa perayaan bukan hanya terkait dengan hal-hal besar namun juga detail-detail kecil dalam hidup yang seringkali terlewatkan, mungkin masih ada pertanyaan yang mengganjal. Bagaiman ajika bukan hanya keatiadaan hal-hal besar yang spektakuler, namun kita merasakan yang kecil-kecil pun juga bermasalah? Bagaiman ajika bukan hanya tidak adanya keberhasilan keuangan yang perlu dirayakan, namun yang ada justru keterpurukanhutang di mana mana, terpaksa jual asset, terancam gulung tikar? Bagaimana jika bukan hanya tidak ada pencapaian keluarga yang perlu dirayakan, namun yang ada justru konflik-konflik kepentingan, saling tusuk dari belakang antar saudara, ketidaksetiaan pasangan, kekurang ajaran anak-anak? Kalau semua berjalan normal sekali pun tanpa hal yang besar, OK lah untuk merayakan penyertaan Tuhan dalam hal-hal kecil. Tapi apa yang bisa dirayakan jika kehidupan justru berada dalam lembah kelam yang tampak tak berujung?
Pergumulan dan penderitaan menjadi salah satu hal yang paling berpotensi menghancurkan imandan berawal dari menguapnya ucapan syukur.
Daud dalam Mazmurnya ini sedang dalam kondisi semacam itu. Di ayat-ayat awal perasaan tertekan akibat persoalan dan penderitaan itu begitu terasa. Berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku teris menrus? Berapa lama lagi Kau sembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku (ayat 2-3). Empat kali kata tanya berapa lama lagi diungkapkan oleh Daud, mengindikasikan bahwa problema yang ia hadapi memang sudah cukup lama. Tekanan yang ia pikul sudah berlangsung lama, dan dia tidak kuat lagi memanggulnya. Ayat 2-3 berisi seruan kepada Tuhan, ayat 4-5 Daud menaikkan doa permohonannya, dan di ayat 6 tiba-tiba ada perubahan nada yang drastis. Dari yang di awal begitu tertekan, tiba-tiba Daud mau bersorak-sorak dan menyanyi untuk Tuhan. Apa yang terjadi? Apakah kondisinya tiba-tiba berubah sepersekian detik? Tidak! Apakah Tuhan sudah mengubah situasinya seketika? Belum! Tapi itulah iman! Iman yang tetap mau merayakan Tuhan sekalipun belum bisa melihat perubahan situasi. Iman yang tetap mau bersorak sekalipun belum ada tanda kemenangan apa pun. Iman, yang tidak bergantung pada keadaan, melainkan pada Pribadi yang bisa diandalkan. Dia lah yang kita rayakan. -Dan

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories