Yohanes 8:32 Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakakan kamu.
Bacaan Alkitab
Ezra 7-8
Ibrani 13
Amsal 20:28-30
Renungan
Kemerdekaan. Biasanya kita mengaitkan sebuah kata itu dengan peristiwa di tanggal 17 Agustus 1945 di mana tanggal tersebut merupakan peringatan hari kemerdekaan negara kita, Indonesia. Di masa itu setiap orang di negara ini berjuang untuk mendapatkan hidup yang merdeka. Kita sering kali berpikir bahwa merdeka artinya bagaimana seseorang bisa melakukan apapun yang diinginkannya. Namun apakah benar merdeka yang dimaksud dalam Yohanes 8:32 seperti itu?
Kita semua yang hidup di dalam dunia ini, semuanya telah terbelenggu oleh dosa. Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, akhirnya kehidupan setiap manusia terus menerus cenderung melakukan perbuatan dosa. Karena itu dalam Roma 3:23 dikatakan bahwa Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Artinya semua manusia hidupnya terbelenggu di dalam dosa. Ketika orang-orang berpikir bahwa setiap dari mereka mengalami hidup yang bebas atau hidup yang merdeka karena dapat melakukan apapun yang diinginkan, sebenarnya fakta tersebut salah. Merdeka yang sebenarnya memiliki arti: bebas dari belenggu atau kekekangan. Yohanes 8:32 menyatakan mengenai kemerdekaan yang sebenarnya. Kemerdekaan yang sebenarnya adalah bagaimana kita hidup terlepas dari beban dosa yang telah membelenggu kita. Bukan masalah kita hidup bebas sesuai keinginan kita, melainkan kita hidup bebas dari dosa. Dosa tidak membelenggu kita lagi. Karena itu, ayat ini menjelaskan bagaimana kebenaran itu dapat memerdekakan setiap kita sebagai manusia. Pada akhirnya hanya Kristuslah Sang Kebenaran itu yang dapat memerdekakan kita dari belenggu yang sangat mengekang kita di dunia ini yaitu dosa. Melalui Kristus Sang Kebenaran yang sejati itu, akhirnya kita sebagai orang percaya mendapatkan kemerdekaan yang sungguh-sungguh dapat membebaskan kita dari belenggu maut yaitu kematian kekal yang diakibatkan oleh dosa-dosa yang ada. Malahan kita memperoleh hal yang sebaliknya yaitu kehidupan yang kekal bersama dengan Dia. Mengetahui kebenaran ini, pertanyaan yang perlu kita renungkan secara pribadi adalah Apakah kita sudah sungguh-sungguh menjadi orang yang sudah merdeka di dalam Kristus? -LA