Amsal 11:19-21
Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian. Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya. Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.
Bacaan Alkitab
Ester 4-7
2 Petrus 3
Amsal 21:21-22
Renungan
Mungkin diantara kita banyak yang memiliki pengetahuan tentang banyak hal dan dalam bidang apapun, tentunya ketika kita telah belajar banyak hal kita akan mengetahui kebenaran-kebenaran sesuai dengan apa yang kita pelajari. Namun, apakah kebenaran yang kita pelajari adalah kebenaran yang sejati ataukah itu hanya pengertian kita sendiri? Oleh karena itu, kita harus mengetahui kebenaran yang sesungguhnya dan tidak ikut arus terhadap dunia yang menjerumuskan kita pada hal-hal yang tidak benar. Dalam pembacaan kita sebelumnya mengatakan bahwa barangsiapa yang mengejar kebenaran yang sejati akan menuju pada hidup, tetapi bagi mereka yang terus mengejar dan hanya melakukan hal-hal yang jahat saja menuju pada kematian. Orang yang setiap harinya hanya merencanakan kejahatan dan berusaha membenarkan apa yang ia lakukan merupakan kekejian bagi Tuhan. Akan tetapi, orang-orang yang tidak bercela dan hanya berpegang teguh pada kebenaran yang sejati akan memperoleh kedamaian dan jalannya berkenan bagi Tuhan. Karena ketika kita melakukan kesalahan dan melanggar perintah-Nya, kita akan menerima konsekuensi terhadap apa yang telah kita lakukan.
Sebagai manusia biasa dengan mengandalkan kekuatan sendiri untuk memahami kebenaran yang sesungguhnya kita tidak akan mampu. Akan tetapi, ketika kita mengandalkan Dia dalam segala hal maka Ia akan memampukan kita melalui Roh Kudus sehingga kita berhikmat dalam memilih hal apa saja yang akan kita anut dan hal yang harus kita tinggalkan. Sehingga dengan demikian kita hidup dalam kebenaran yang sejati dan kita akan mengesampingkan kebenaran dari diri kita sendiri, karena apa yang menurut kita baik, belum tentu hal itu merupakan suatu kebenaran. Dengan demikian teruslah berpaut hanya kepada Dia saja, agar Dia memampukan kita untuk hidup sesuai dengan apa yang Ia kehendaki di dalam kehidupan kita. -RJL