Bacaan Alkitab
Yeremia 19-21
Amsal 25:9-10
Kembali kita belajar firman Tuhan dengan cara personalisasi, yaitu: mempersonalkan, menjadi bagian dalam hidup pribadi, firman yang kita baca. Mari kita baca atau tulis dengan mengubah kata aku dengan nama kita masing- masing, agar bertul-betul firman itu tertuju pada diri kita. Jadi, seperti ini: melainkan Fatieli Daeli mengejarnya, kalau-kalau Fatieli Daeli dapat juga menangkapnya, karena Fatieli Daelipun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Jadi, firman yang di atas lebih terasa personal, yaitu menjadi bagian hidup saya, karena ada nama saya di sana dan bukan nama orang lain. Yang berusaha mengejar apa yang dimaksud Paulus dalam bagian firman Tuhan itu adalah saya/Fatieli. Ini sangat membantu kita untuk memahami lebih dalam bagi diri kita sendiri.
Lalu kita lanjutkan dengan pertanyaan pendalaman: Apa maksud Paulus mengatakan dirinya dan mengajak orang Filipi dengan kata MENGEJAR? Kalau kita membaca seluruh perikop Filipi 3: 1-16, maka kemungkinan besar Tuhan akan mengungkapkan kepada kita bahwa Paulus memiliki ambisi, kerinduan yang dia ungkapkan dengan kata mengejar adalah bukan kepada hal-hal yang bersifat dunia atau materi: jabatan, nama, kesukuan atau pencapaian. Tapi pengejaran Paulus adalah keserupaan dengan Kristus, dalam karakter, dalam penderitaan atau dalam berbagai aspek kehidupan. Atau hal lain yang Paulus ungkapkan di ayat 10 adalah mengenal lebih dalam lagi akan Kristus. Jadi, Paulus menulis ayat di atas agar orang Filipi dan saya yang mungkin mulai ragu- ragu akan firman akibat ajaran sesat, tetap memiliki ambisi, kerinduan untuk berusaha serupa Kristus atau lebih dalam mengenalnya.
Kalau kita tidak mempersonalisasikan firman Tuhan di atas, sangat mungkin kira jatuh ke dalam menipu diri sendiri. Kita merasa firman itu bagi orang lain, dan hudup kita, khususnya ambisi dan kerinduan kita sudah benar. Jelas, firman seperti tidak berkuasa apa-apa dalam hidup kita karena tidak ada kena-mengena dengan diri kita. Bahkan kita bisa jatuh dalam kesombongan rohani seperti orang Farisi dan Ahli Taurat. Karena mereka hanya sampai pada banyak tahu tentang firman bahkan bisa menjabarkannya, tapi hidup mereka tidak berubah, Tuhan Yesus sering mencerca mereka dengan kata, kamu munafik. Bagaimana agar tidak munafik dan sombong? Salah satu caranya personalisasikan firman itu!!!
-FD